Senin, 07 November 2011

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Walikota Jayapura

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Walikota Jayapura

 Menteri Lingkungan Hidup RI, yang baru dilantik Presiden SBY pada 19 Oktober 2011, di Istana Negara Jakarta, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, bertemu dengan Walikota Jayapura Drs Benhur Tommi Mano, MM dan Wakil Walikota Dr. H. Nur Alam, SE. M.Si di ruang kerja Walikota Jayapura.
Usai bertemu Walikota dan Wakil Walikota, kepada media, Menteri LH menyampaikan kalau kementerian Lingkungan Hidup (KLH) diserahkan oleh Presiden RI untuk melaksanakan program Gerakan Indonesia Bersih, namun Gubernur, Walikota/Bupati se Indonesia yang akan mengerjakan tugas tersebut. Secara kebetulan, ia berada di kota Jayapura, maka hal itu dibicarakannya langsung dengan Walikota Jayapura.  Menurutnya sejalan dengan program pemerintah kota untuk menjadikan kota Jayapura sebagai kota terbersih  atau kota Adipura pada tahun 2012, hendaknya program itu diwujudkan sebagai kota Adipura. Dikatakan,  program kebersihan di Kota Jayapura  yang sudah dimulai, nampak adanya perubahan kearah itu agar tetap terus dilanjutkan, karena  untuk mendapatkan penghargaan sebagai kota Adipura, ada berbagai kriteria penilaian kebersihan.
Ddan pada prinsipnya  yang dilakukan oleh pemerintah Kota Jayapura sudah benar, yakni dengan  menata kembali kebersihan lingkungan kota Jayapura yang nampak kumuh. Namun demikian menurutnya, untuk melakukan perubahan  total penataan lingkungan kota Jayapura sudah tidak mungkin lagi karena kotanya sudah begitu, terkecuali kalau kita membangun kota yang baru agar lingkungannya bisa ditata baik sejak awal.
Mengenai hutan sikloop yang menjadi hutan lindung dan tempat  penyimpanan air bersih untuk kehidupan warga kota Jayapura, menurut Menteri LH, sesuai pembicaraannya dengan Walikota dan Wakil Walikota Jayapura, bahwa hutan sikloop harus diselamatkan dari pengrusakan lingkungan, dan nantinya akan ada aturan-aturan yang akan dibuat dengan tujuan penyelamatan lingkungan sikloop, termasuk rekaveri atau penanaman kembali pohon/penghijauan.  (Meyer/ Ade)

Soal PDAM, Harus Ada Studi Kelayakan



 
Selasa, 01 November 2011 , 16:58:00

JAYAPURA-Wacana penggunaan air Danau Sentani untuk dijadikan air bersih yang bisa dikonsumsi masyarakat rupanya ditanggapi serius oleh Kepala Badan Lingkunga Hidup Kota Jayapura MH Thamrin Sagala, SH, MM. Menurutnya, pemanfaatan air Danau Sentani sebagai salah satu sumber air PDAM Jayapura menurutnya perlu dilakukan studi kelayakan.
     “Harus ada studi kelayakan sebelum memanfaatkan air Danau Sentani untuk dikonsumsi masyarakat. Melalui studi ini akan dilihat apakah air Danau Sentani benar–benar aman dan tidak mengandung suatu bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia,” ungkap Thamrin Sagala kepada Cenderawasih Pos di Kantor Wali Kota, Senin (31/10).
Dikatakannya, meskipun nanti berdasarkan studi kelayakan, air Danau Sentani ternyata dikatakan layak untuk dijadikan intake air bersih untuk dikonsumsi masyarakat, maka pihak pengelola dalam hal ini PDAM tetap harus memberikan perlakuan khusus terhadap air itu sebelum air itu sampai ke pelanggan. “Jadi saya setuju bahwa airnya terlebih dulu harus diolah melalui satu alat khusus sehingga air itu benar–benar layak untuk di konsumsi,” katanya.
Saat disinggung soal makin menurunnya debit air di sejumlah sumber air di kawasan Cycloop, Thamrin Sagala mengatakan, hal itu tidak terlepas adanya aktivitas penebangan di sekitar kawasan Cycloop. Terkait hal itu, BLH Kota Jayapura kata Thamrin Sagala, terus melakukan recovery di kawasan tangkapan air sekaligus untuk rehabilitasi hutan Cycloop. “Tetapi yang paling penting adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga hutan,” tegasnya.(ta/nat)